Bencana Tanah Longsor di Kecamatan Ndona, Kapolres Ende Berikan Imbauan Kepada Masyarakat Kabupaten Ende
TribrataNewsEnde.Com - Dampak dari intensitas hujan yang sangat tinggi pada hari Sabtu sore 4 Mei 2024 sehingga menyebabkan terjadinya longsor dan robohnya tembok penyokong serta banjir di sejumlah ruas jalan dalam Kota Ende. Minggu (5/5/2024) Pukul 16.00 Wita.
Menyikapi hal tersebut Kapolres Ende AKBP I Gede Ngurah Joni M., S.H., S.I.K., M.H., menghimbau agar warga menjauhi daerah-daerah rawan yang berisiko banjir atau tanah longsor. Warga juga diminta memantau perkembangan cuaca dan memperhatikan peringatan dini. Ucapnya.
"Adanya kejadian tanah longsor yang terjadi di Ende kemarin dan tadi pagi saya mengimbau kepada masyarakat untuk kemenjauhi daerah-daerah rawan yang berisiko banjir atau tanah longsor. Warga juga diminta memantau perkembangan cuaca dan memperhatikan peringatan dini".Ucapnya.
Kejadian pertama di wilayah Kelurahan Mautapaga, Kecamatan Ende Timur, Kota Ende yang menewaskan dua korban. Kejadian kedua di Desa Wolotopo Timur, Kecamatan Ndona yang menelan satu korban. Khusus untuk kejadian di Kecamatan Ndona saya perintahkan anggota untuk datangi TKP dan berikan himbauan masyarakat untuk mengantisipasi jatuhnya korban akibat kejadian serupa.tambahnya.
Akibat intensitas hujan yang tinggi tembok penyokong bangunan roboh dan mengakibatkan 2 orang meninggal dunia, lokasi kejadian di Jalan Gatot Subroto (Lorong alien / lorong depan SMKN 1 Ende), RT 033/RW017. Kejadian itu pada pukul 20.00 Wita.
Kedua korban kemudian diketahui kakak beradik. Mariana Natalia Jole (17), sedangkan korban kedua diketahui bernama Maria Anita Dete (19), Wiraswasta asal Desa Ndengarongge, Keriselo, Kecamatan Lepkes, Kabupaten Ende. kedua korban tersebut berasal dari Kerisole Kecamatan Lepkes.
Sedangkan Peristiwa tanah longsor terjadi di Desa Wolotopo Timur, Kecamatan Ndona, Kabupaten Ende, Sabtu 4 Mei 2024. Dalam peristiwa ini satu korban dinyatakan tewas tertimpa longsoran. Korban tewas bernama Agnes Fian Wara, 29 tahun, warga dusun Wawosumba, Desa Wolotopo Timur. Korban tewas tertimpa tanah akibat tembok penahan di kampung tersebut roboh.
Mulanya, pada malam hari, saat hujan lebat terjadi, korban dan ibunya telah memberitahu bahwa mereka khawatir longsoran akan terjadi sebab hujan terlalu deras. Tak lama kemudian, sekira pukul 21.15 Wita terdengar gemuruh reruntuhan. Mendengar gemuruh itu korban beserta ibunya berlari keluar ke depan rumah menuju setapak kampung. Namun na’as, saat berlari itulah terjadi longsoran tembok penahan tanah kampung dan menimpa keduanya. Warga yang mengetahui kejadian tersebut lantas membunyikan tiang listrik dan mengevakuasi kedua korban.
Ibu korban ditemukan terlebih dahulu dalam keadaan syok sedangkan korban Agnes Fian Wara ditemukan dalam keadaan tertimbun reruntuhan dan hanya terlihat kaki. Korban Agnes Fian Wara sempat dievakuasi oleh warga dan aparat ke RSUD Ende namun nyawanya tidak tertolong. (HumasPolresEnde)